Warga Kosambi Menjerit Masalah Truk Tanah Beroperasi di Luar Jam Operasional, PJ Bupati Tangerang Check Lokasi.

 

Kabupaten Tangerang– Kekesalan warga Kosambi memuncak setelah terjadinya kecelakaan truk melibatkan korban berinisial A, 9, hingga mengundang keresahan publik terkait Jam Operasional.

Para warga menuduh Penjabat (PJ) Bupati Kabupaten Tangerang, Cuek dalam menjalankan tugasnya dan mengabaikan terhadap regulasi lalu lintas, terutama terkait lalu lintas kendaraan berat di wilayah mereka.

Warga mengungkapkan kekecewaannya atas tidak adanya tindakan nyata dari aparat daerah, meskipun aturan terkait jam operasional truk sebenarnya sudah ada.

Salah satu warga, yang enggan disebutkan namanya, menyoroti lemahnya penegakan aturan yang memungkinkan truk tetap melintas di luar jam operasional.

“Inikan gak mudeng-mudeng aparat-aparat membiarkan proses mobil itu selalu melintas, saya jujur saja pak, dari aparat kepolisian dari Polres Kota Tangerang sampai tingkat Polda,” ujar warga tersebut dengan nada geram.

Warga lainnya bahkan menuding bahwa pihak pemerintah seolah menunggu korban sebelum bertindak tegas.

“Jadi saya mintakan aturannya sudah ada, jadi kenapa sih pak, jadi nunggu orang mati juga,” cetusnya, mengkritik sikap pemerintah yang dinilai lamban dalam merespons tuntutan keamanan jalan.

Pj Bupati Kabupaten Tangerang Andi Ony, menjelaskan bahwa langkah jangka pendek akan dilakukan dengan menindaklanjuti aturan jam operasional truk melalui peraturan daerah.

Ia menambahkan bahwa posko-posko pengawasan akan dibangun di titik-titik rawan untuk memastikan kendaraan berat mematuhi aturan yang berlaku.

“Jadi peraturan bupati akan ditindaklanjuti menjadi peraturan daerah. Ini untuk memastikan jam operasional semakin tertib. Ada beberapa titik yang akan dibangun posko untuk mencegah lalu lalang kendaraan berat melewati jam operasional,” ungkap Mirasari.

Masih dikatakan Andy Ony, ia memaparkan rencana jangka panjang untuk melibatkan operasi gabungan antara kepolisian, TNI, Dishub, dan Satpol PP dalam menjaga ketertiban lalu lintas.

Akan ada operasi gabungan dari polisi, TNI, Dishub, dan Satpol PP untuk penegakan aturan ini,” tambahnya.

Warga yang telah lama mengeluhkan lalu lintas truk di Teluknaga menuntut tindakan nyata, bukan sekadar wacana.

Beberapa warga bahkan meragukan aksi pemerintah, menyebut berbagai janji tersebut hanya isapan jempol.

Mereka khawatir, jika aparat tak segera bertindak, korban berikutnya hanya tinggal menunggu waktu.